Senin, 04 Desember 2017

Panduan Efektivitas Kuliah Praktikum Bahasa Arab




Oleh : Sri Lestari Linawati


Orientasi perkuliahan bahasa Arab, sejak tahun akademik 2016/2017 lebih diarahkan pada percakapan perawat dengan pasien. Tujuan ini tentu lebih spesifik penggunaannya, sesuai dengan kebutuhan perawat.

Di era MEA, perawat dituntut menguasai bahasa internasional, agar leluasa memasuki dunia kerja nantinya, di manapun. Sejak tahun 2009, Prodi Perawat Unisa telah menetapkan pentingnya penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Arab sebagai kurikulum pendukung, agar lulusan mampu bersaing secara global. Alasan kedua karena Unisa hendak mencetak muballigh/ muballighat di bidang kesehatan. Artinya, penguasaan bahasa Inggris dan Arab menjadi mutlak diperlukan bagi mahasiswa perawat.

Faktanya, mahasiswa masih kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab. Akhirnya Tim Bahasa Arab merumuskan perlunya spesifikasi perkuliahan. Kuliah bahasa Arab di Perawat Unisa sudah saatnya menyiapkan muatan materi yang sesuai dengan kebutuhan perawat, bukan bahasa Arab sebagaimana umumnya di pesantren, lembaga kursus atau institusi lainnya. Ini hanya khusus terkait dunia keperawatan saja.

Ada banyak hal yang perlu dipelajari bagi penguasaan bahasa Arab perawat, yaitu (1) pengenalan dasar-dasar bahasa Arab, (2) pengenalan bahasa Arab medis dan (3) intensif percakapan Arab perawat. Pembagian ini disusun menyesuaikan 3 semester yang disediakan Prodi Perawat bagi penguasaan bahasa Arab.

PENAMAAN KULIAH
Nama mata kuliah untuk bahasa Arab adalah Bahasa Arab 1 (ditempuh pada semester 4), Bahasa Arab 2 (semester 5) dan Bahasa Arab 3 (semester 6). Besaran SKS masing-masing 2. Bahasa Arab 1 sejumlah 2 SKS teori, namun sejak TA 2016/2017 menjadi 1 SKS teori dan 1 SKS tutor.

Bahasa Arab 2 sejumlah 2 SKS, yaitu 1 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Begitu juga Bahasa Arab 3, yaitu 1 SKS teori dan 1 SKS praktikum.

Kurikulum baru yang dimulai TA 2016/2017, penamaan mata kuliah ada perubahan menjadi Nahwu, Sharaf dan Muthala'ah. Hingga kini Tim Bahasa Arab belum sampai mengubah nama tersebut, namun substansi perkuliahan lebih menjadi prioritas untuk dilakukan terobosannya.

Kelas praktikum lebih banyak dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar bercakap-cakap dalam bahasa Arab. Mulai salam pembukaan, jurnal pembelajaran hingga materi inti, semua dimanfaatkan bagi tercapainya kemampuan berbicara Arab.

Assalamu'alaikum.. Kaifa halukum ? Hayya nabda' hadihid dirasah bikalimah basmalah ma'an..

Sampai di bagian ini, alhamdulillah mahasiswa sedikit demikit mulai familiar. Yach.. kid jaman now.. Mereka mahasiswa cerdas.

Ats-tsaniy, hayya naqraul qur'an.. ayyu surah sanaqra' ? limadza naqraul qur'an ? lianna yajibu 'alaina an naqra'al qur'an fi awwalid dirasah. Unisa "Profesional Qur'ani", profesional yang terinspirasi Al-Qur'an.

Membaca Al-Qur'an di awal kuliah di Unisa sudah lama dilandingkan. Patut kita amalkan bersama. Tak hanya itu, sesi ini diharapkan dapat menunjang ketercapaian target kuliah bahasa Arab. Kok ?

Karena Al-Qur'an turun dengan bahasa Arab. Ada 4 hal penting yang nantinya juga berguna bagi percepatan penguasaan bahasa Arab, yaitu makharijul huruf, tasydid, panjang pendek bacaan dan tajwid. Empat hal tersebut adalah permasalahan yang umum dialami mahasiswa, karenanya diperlukan metode pengajaran yang efektif, menyenangkan dan mampu mencapai sasaran perkuliahan.

Kuliah inti, percakapan bahasa Arab. Di bagian ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan pengucapan kosakata bahasa Arab terkait medis dan keperawatan. Sebagai bahasa asing, wajar bila mahasiswa umumnya masih kesulitan mengucapkannya. Satu dua mahasiswa memang ada yang dari pondok pesantren, beberapa lainnya pernah mendapat pelajaran bahasa Arab waktu SD atau SMP atau SMA. Adapun sebagian besar lainnya baru mengenal bahasa Arab ya di Unisa ini. Adapun mahasiswa non muslim, kendalanya adalah di huruf Arab yang belum dikenal. Mungkinkah menguasai bahasa Arab tanpa mengenal huruf Arab ? Weh.. sulit ya.. Sementara kita usahakan dengar dan tirukan saja dulu, sambil kita terus mencari format yang pas untuk kondisi pembelajar.

PROGRES MAHASISWA
Alhamdulillah, ternyata perkuliahan yang lebih banyak mengedepankan percakapan, mulai menampakkan hasilnya. Mahasiswa lebih aktif, memahami dan mulai menyukai bahasa Arab. Ujian yang beralih menjadi ujian lisan, terasa lebih riil, daripada ujian tulis.

Kelas native memberikan nuansa tersendiri karena pengalaman baru. Mahasiswa juga termotivasi untuk berani ngomong Arab.

Tugas video percakapan Arab juga mendapat respon positif dari mahasiswa. Video yang dikumpulkan pada TA 2016/2017 hingga pelaksanaan UTS Gasal TA 2017/2018 ini menunjukkan progres mahasiswa yang luar biasa. Mulai percakapan ringan 2 perawat, film, lagu untuk menghafal kosakata Arab, hingga perkenalan ringan. Sebuah karya dan prestasi yang dahsyat. Potensi luar biasa yang patut dikembangkan.

Ke depan, kita akan mengusahakan terselenggaranya magang di Rumah Sakit Arab sebagai tindak lanjut perkuliahan Bahasa Arab.

Perlahan namun pasti, kita akan terus bergerak. Mohon dukungan dan partisipasi aktif semua pihak, seluruh civitas akademika Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Semoga Allah melapangkan jalanNya dan meridlai setiap upaya kita. Nashrun minallah wa fathun qarib. []

Wallahu a'lam

#banggamenjadiunisa

Yogyakarta, 4 Rabiul Awwal 1439 H


Sri Lestari Linawati akrab disapa Lina. Dosen Bahasa Arab Unisa Yogyakarta ini menekuni bahasa Arab di Sastra Arab Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Di sini pula Lina kenal dengan sosok Prof. Baroroh Baried. Psikologi pembelajaran bahasa Arab ditekuninya di Psikologi Pendidikan Islam Magister Studi Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sharing pemikiran ? Email Lina di sllinawati@unisayogya.ac.id atau di no hp/WA 0856.292.8998