Selasa, 02 Februari 2016

Dosen AIK...



Dosen Agama Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

    Kalimat di atas memiliki arti istimewa bagi saya. Mengapa? Karena kalimat yang saya terima tadi siang tersebut merupakan tonggak sejarah baru perjalanan kehidupan saya.
Saya merasa terlahir kembali sebagai seorang manusia. Selama ini saya merasa sebagai anak durhaka penuh bergelimang dosa karena tidak pernah mampu membahagiakan ibu saya. Saya diliputi perasaan bersalah. Saya tidak pernah berharga sebagai manusia. Sudah disekolahkan sampai sarjana, Gadjah Mada pula, e tapi kok yo serasa masih berjalan di tempat saja.

    Karenanya saya merasa lega mendengar hal ini. Setidaknya saya bisa sedikit membahagiakan Ibu karena anaknya saat ini sudah bekerja untuk mengamalkan ilmunya. Bahwa menikah, memiliki suami, mengurus dan merawat empat anak, mengajar ngaji di TPA, mengelola Sekolah Balita, menjadi narasumber pendidikan anak usia dini, itu hanyalah cukup sebagai hiburan saya saja, geliat hamba mencari kasih sayang Allah.

    Astaghfirullah..
    Subhanallah.. Alhamdulillah.. Allahu akbar..
    Bismillah..

Saatnya aku punya kesempatan untuk membaca dan menulis. Semoga.

28 Agustus 2015 | 05.09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar