Minggu, 14 Oktober 2018

Mengenalkan Semangat Pembaharuan KHA Dahlan




Oleh: Sri Lestari Linawati


Tak kenal sebelumnya dengan Muhammadiyah, maka ortom pun tidak dikenalnya. Wajar. Ini generasi milenial, kabarnya.

Ketika kita mengharapkan pribadi ini mampu mengikuti jejak pembaharuan KHA Dahlan, maka wajib hukumnya bagi kita untuk menghadirkan ruh dan semangat pembaharuan yang telah beliau wariskan. Buku dibaca, harus.. Webnya ditelusuri, bagus.. Namun, yang namanya ruh dan semangat itu tidak cukup dengan hanya meresume bacaan dari buku dan web. Pribadi itu butuh bertemu dengan sosok-sosok pembaharu pengikut KHA Dahlan. Mereka tersebar di segenap ortom.

Ortom atau organisasi otonom Muhammadiyah ini memiliki sejarah panjang. Gerak dan dinamikanya sangat penting dan strategis bagi laju dakwah Muhammadiyah. Aisyiyah bergerak di lingkungan ibu-ibu. Nasyiatul Aisyiyah di lingkungan wanita muda Aisyiyah. IPM di kalangan pelajar. IMM di kalangan mahasiswa. PM di kalangan pemuda.

Adapun Tapak Suci di kalangan pesilat dan beladiri Muhammadiyah. Dari TS, saya belajar tentang pentingnya iman dan akhlak. Hizbul wathan bergerak di bidang kepanduan. Dari Hizbul Wathan, saya banyak belajar tentang hakikat organisasi dan semangat keikhlasan yang tiada henti.

Melalui kuliah praktikum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, saya mengajak mahasiswa untuk wawancara "Ortom dan Tokoh Penggerak Muhammadiyah".

Adalah benar bila upaya itu tidak semudah membalik telapak tangan. Kami terus berupaya mewujudkannya, semampu kami.

Beberapa nama kami hubungi. Sebagian memberikan respon positif dan dukungan bagus. Sebagian lainnya masih nunggu klik janjiannya.

Walhasil, saya dapat kabar bahagia pagi ini. Mahasiswa, satu per satu mengabarkan progresnya. Ada mahasiswa Analis  berhasil wawanacara dengan Mas David Effendi, M.A., dosen UMY, pegiat literasi RBK, ketua Serikat Taman Pustaka.

Mahasiswa Fisioterapi kelas 3C berhasil wawancara dengan Mbak Rohmatun Nazilah, Alumni IPM, sekarang Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Mahasiswa Fisioterapi kelas 3B1 tidak ketinggalan pula. Mereka berhasil wawancara dengan Pak Afnan Hadikusumo, cucu Ki Bagus Hadikusumo, Anggota DPD DIY.

Ada haru dan bahagia menyelinap dalam dada. Bahagia melihat wajah ceria mereka. Penuh semangat. Semoga ruh dan semangat pembaharuan KHA Dahlan mengalir dalam darah mereka. Merekalah kelak yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini.

Yogyakarta, 13 Oktober 208



Tidak ada komentar:

Posting Komentar